Selamat
siang, aku mengerti kesedihan yang tengah kau rasakan. Aku pernah merayakan
kebahgiaan yang sedang kau rasakan. Aku pernah merasakan kebimbangan dan
kegelisahan seperti yang saat ini sedang kuhadapi. Sepertimu, aku juga muak
pada rutinitas yang menindas, kebohongan, pengkhianatan, atau kepura-puraan
yang mengatakan “segalanya baik-baik saja” saat segalanya tak sedang baik-baik
saja. Dan kita sama-sama menyukai kebebasan, angin lembut sore hari yang
menerpa wajah kita yang lembab atau suara tawa masa kecil kita yang selalu
bebas dan berbahagia. Sebab aku adalah kamu, dalam hidup dan kenyataan yang
berbeda.
Aku
mohon maaf jika tulisan ini akan menahanmu beberapa saat. Aku ingin bertemu
kehatimu, duduk bersama dan memulai sebuah percakapan kecil yang barang kali
tak biasa. Tetntu saja ada beberapa orang yang tidak menyukai percakapan ini,
kebersamaan dan keakraban kita, tetapi kita tak perlu terus-menerus peduli pada
perasaan dan pikiran orang lain kan??? Maka aku akan tetap duduk disampingmu
untuk mengatakan sesuatu yang sebenarnya sudah sejak lama ingin kusampaikan.
Aku
tidak datang untuk mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, tetapi untuk
memintamu sejenak mengabaikan hal-hal yang belakangan ini barangkali membuat
pikiranmu jadi berat. Berhentilah berpikit bahwa segalanya mesti berjalan
baik-baik saja dan sempurna dan tanpa kesalahan. Sebab kita memang diberi ruang
dan kesempatan untuk membuat segalanya tidak baik-baik saja, kan?? Dan
bersyukurlah jika segalanya berjalan tidak sebagaimana mestinya, sebab itu
artinya kita diberi kesempatan lain untuk memperbaikinya.
Jika
semuanya berjalan baik-baik saja. Beristirahatlah sejenak, lihatlah sampai
segala urusan kembali pada takdir utamanya untuk menjadi berantakan. Jika saat
itu tiba kembalilah bekerja. Kita semua diciptakan untuk menyelesaikan
persoalan. Maka lakukan. Kapanpun kau merasa tak punya masalah, kau akan segera
menemukannya. Kapanpun kau merasa bahwa kau bisa hidup dengan masalah, kau akan
jadi manusia bahagia yang selalu bisa menyelesaikannya.
Nikmatilah
semuanya, peganglah tangan orang yang kamu sayangi, peluklah orang yang kamu
sayangi, relakan kepergian orang yang kamu cintai. Jatuhlah pada cinta dan
bangunlah sebagai manusia yang berjalan diatas keyakinan sendiri. Berlututlah
pada keagungan. Bentangkanlah sayap saat seorang menjatuhkan dari ketinggian,
terbanglah seperti burng yang mencintai angin. Jadilah air hujan yang membawa
kehidupan baru bagi tanah-tanah yang kering. Jadilah matahari yang berani
terbit dan siap untuk tenggelam. Jadilah dirimu sendiri. Kita bukan apa-apa dan
bukan siapa-siapa sampai kita mewakili pikiran dan perasan kita sendiri.
Sampai
di sini, kau tak lagi melihatku duduk di
sampingmu, diruang hatimu. Aku telah meghilang dalam kata-kata. Tak memiliki
nama. Tak memiliki suara. Kini hanya dirimu, hanya dirimu... hanya dirimu yang
bisa mengubah hidupmu sendiri!!!
Aku
selalu mendoakanmua :
Semoga
kau selalu berbahagia dan dilingkupi keberkahan!!!
Sumber
:
Fahd
Djibran-Perjalanan Rasa (Dialog Diri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar