Rindu barangkali semacam racun yang
kita racik sendiri dari kesendirian kita yang sunyi, dari tempat yang jauh,
dari hilangnya kesempatan untuk melihat senyum seseorang yang kita sayangi,
dari pelukan yang lepas, dari ruang-ruang kosong diantara jari-jemari, dari
sebuah pesan yang terlambat masuk ke telepon genggam, dari percakapan yang
tergesa-gesa, dari apapun saja yang membuat kita nelangsa.
Racun itu kemudian kita minum sendiri,
membuat dada kita jadi lemah dan mata kita berair.
Ahh, manusia selalu membutuhkan
perjalanan untuk menemukan pengetahuan, bukan?? Dan di kejauhan, aku mencintai
keseluruhan dirimu, ternyata. Aku mencintai semua kelebihan dan kekuranganmu
dengan sempurna. Ketika kau dekat, aku menjadi lebih kuat. Ketika kau jauh, kau
menjadi nada-nada minor yang menyusun simfoni indah dalam diriku. Ketika kau
berada disampingku, langkahku tegap menuju kebahagiaan. Ketika kau tidak berada
di sampingku, aku berlari sekuat tenaga untuk menemukan jalan terdekat untuk
mengenggam tanganmu kembali.
Tatapi batapapun aku memberikan
semuanya dan meskipun kau melakukan segalanya, kita tak bisa selamanya
besama-sama, kan?? Ada saat-saat dimana kita mesti berjalan sendiri-sendiri di
tempat uang berjauhan sebagai dua manusia yang saling merindukan. Dan rasa
kehilangan adalah pengalaman ajaib yang membuat kita lebih mengerti rasa
memiliki dimana sepi selalu melubungi benteng aor mata, di mana least waktu tak
bisa kita kejar, di mana ribuan mil jarak tak bisa kita ringkas.
Mengapa Tuhan memberi kita kemampuan
untuk menciptakan racun bernama kerinduan?? Dalam takdir yang memberikan
semacam perpisahan kepada sepasang manusia, mengapa hidup seringkali begitu
sialan menciptakan jarak yang tak bisa di lipat, juga waktu yang tak bisa di
singkat?? Bisakah kita menciptakan penawar untuk sekedar memberi kita sedetik-dekat
dekapan hangat untuk sepasang dada yang mendambakan hangat sebuah pelukan??
Aku benci menjadi cengeng seperti ini,
tentu saja. Tetapi lebih membenci semua hal tentang waktu, segala hal tentang
jarak, yang memisahkan aku dari kamu.
But it wont be long... it wont be much
longer... I promise you...
-Fahd Djibran-
-Fahd Djibran-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar