Kelompok 2
3 KA 12
Nama Kelompok :
1. Dwi Rejeki (12111260)
2. Erukitna Bayu Harsono (12111489)
3. Fahri Alfaruqi (12111594)
4. Fatih Audah Fawaz (17111812)
5. Ferdy Robiyanto (12111825)
6. Hafizh Maulana K.H (18111524)
7. Harry Gumilang Sarani (13111245)
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2013/2014
1.
Sejarah
E-Commerce
E-Commerce bermula diawal tahun
1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Aplikasi tersebut masih
terbatas pada perusahaan-perusahaan besar, lembaga keuangan dan beberapa
perusahaan-perusahaan kecil . lalu munculah EDI (electronic data interchange)
yang berkembang dari transaksi keuangan ke transaksi lainnya. Jumlah perusahaan
yang ikut serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai perusahaan
manufaktur, layanan dsb.
Aplikasi-aplikasi
lainnya mulai bermunculan dan memiliki jangkauan mulai dari perdagangan saham
hingga reservasi perjalanan. Pada saat itu aplikasi tersebut disebut aplikasi
telekomunikasi.
Dengan adanya komersial internet pada
tahun 1990-an dan pesatnya pertumbuhan
yang mencapai jutaan pelanggan potensial ,maka muncullah istilah
e-commerce.
Pusat
riset e-commerce di universitas Texas yang meneliti 2000 perusahaan internet,
menemukan bahwa perusahaan yang paling cepat tumbuh adalah perusahaan
e-commerce, dengan tingkat pertumbuhan mencapai 72%.
Alasan teknologi tersebut berkembang
dengan pesat adalah perkembangan jaringan, protokol, spesifikasi, dan software.
2.
Pengertian
E-Commerce.
E-Commerce
(electronic comers) adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui system elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau
jaringan – jaringan computer lainya. E commerce melibatkan transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, system manajemen inventori otomatis,
dan system pengumpulan data otomatis.
Selain itu ada beberapa para ahli yang
mengemukakan pendapatnya tentang E-Commerce diantaranya adalah :
1.
Kalakota dan Whinston (1997)
Menurut Kalakota dan Whinston (1997), E-commerce dapat ditinjau dalam 3
Prespektif, yaitu
a. Perspektif Komunikasi
E-commerce adalah pengiriman
informasi, produk (barang) atau jasa (layanan) atau pembayaran melalui jaringan
telepon, atau jaringan komunikasi lainnya.
b.
Perspektif proses bisnis
E-Commerce adalah aplikasi
teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan work flow atau aliran
kerja.
c. Perspektif pelayanan
E-Commerce adalah suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service
cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan
pengiriman.
d.
Perspektif online
E-Commerce menyediakan
kemampuan untuk menjual dan membeli produk atau informasi melalui internet dan sarana
online lainnya.
2.
Mariza
Arfina dan Robert
Marpaung
E-Commerce atau yang lebih dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas Internet dimana terdapatwebsite yang
dapat menyediakan layanan "get and
deliver
3.
David
Baum
E-Commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business
process that link enterprise, consumers, and communities through electronic
transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”.
E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses
bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang
dilakukan secara elektronik
4.
Robert
E. Johnson, III
E-commerce
merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis
secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang
paling utama.
5.
Gary
Coulter dan John
Buddemeir
(E-commerce Outline)
: e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk,
yang semuanya dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk
menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional,
sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan
para pelanggan yang berpotensi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen
transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang
terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).
3. Jenis-Jenis
dan Contoh E-Commerce
Kegiatan
E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan
menjadi 2 berdasarkan karakterstiknya.
a.
Bussiness
to Bussiness
Bussiness to Bussiness atau yang lebih dikenal
dengan sebuatan B2B adalah transaksi secara
elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya,
dapat disimpulkan B2B adalah :
- Disebut juga transaksi antar perusahaan
- Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
- Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi. EDI singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.
Contoh:
Global Market
GlobalMarket
Group adalah sebuah perusahaan perdagangan internasional pemasaran. Sekarang
dengan lebih dari 30 kantor lapangan serta staf dari 1.000, perusahaan
berkomitmen untuk mendirikan GMC (Global Produsen Sertifikat) Masyarakat, di
mana manufaktur Cina yang berkualitas didirikan dan dapat berdiri di antara
sisanya. Dengan mengikuti pameran global, penawaran marketing dan memberikan
solusi sourcing, jembatan pasar global kesenjangan antara pembeli global dan
produsen GMC.
b.
Bussiness
to Consument
Bussiness
to Consument atau yang dikenal dengan sebutan B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung
kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet
dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah
tercantum. kelebihan dari B2C
Adalah sebagai berikut :
- Disebut dengan transaksi pasar
- Konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi
- Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment
- Meminta agar barang dikirimkan
Contoh :
perusahaan yang menerapkan
konsep B2C adalah bhinneka yang Konsep pemasarannya pada Bidang Usaha :
Total IT Solution Spesialis dalam Komputer & Software Distribution
c. Consumer to Consumer
Consumer to Consumer atau yang lebih dikenal dengan sebuatan C2C
adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini.
Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan
(dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti
blogspot) C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/jasa langsung
kepada individu lainnya.
d.
Collaborative
Commerce (C-Commerce)
Kerjasama
secara elektronik antara rekan bisnis. Kerja sama ini biasanya terjadi antara
rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply Chain).
contoh
:
Dari
peralatan khusus adalah layar yang berbagi, di mana beberapa orang-orang dapat
bekerja pada layar yang sama walaupun mereka berada di lokasi yang berbeda.
e.
Intrabusiness (Intraorganizational)
Commerce
Pada jenis ini, organisasi
menggunakan E-Commerce untuk meningkatkan kegiatan operasi organisasinya. Hal
ini dikenal juga dengan sebutan Businessto- Employee (B2E).
Contoh:
Manajemen
asuransi kebijakan perusahaan online(Online insurance policy management).
f.
Government-to-Citizens (G2C) and to
others
Pemerintah menyediakan layanan kepada masyarakat melalui
teknologi ECommerce. Pemerintah juga dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lain
(Government-to-Government atau G2G) demikian juga dengan organisasi lain
(Government-to-Business atau G2B).
Contoh :
- Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan
- Kantor Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi sehingga para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar fiskal melalui mesin-mesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu lebih awal dan antre di bandara udara.
g. Mobile Commerce (m-Commerce)
E-Commerce
yang dilaksanakan pada lingkungan tanpa kabel (wireless environment), seperti
menggunakan telepon seluler untuk akses internet.
Contoh :
- Pembayaran tagihan menggunakan mobile phone atau handheld devices
- Menggunakan pengenalan suara pada telepon seluler untuk membeli karcis bioskop (pengenalan suara untuk memulai transaksi pada jaringan data wireless)
- Pembelian tiket penerbangan menggunakan handheld devices
- Pembayaran untuk file mp3 yang di-download melalui telepon seluler dan handheld devices
- Pembelian stok menggunakan telepon seluler atau handheld devices dan memulai jaringan wireless yang dihubungkan ke intranet penyalur
4.
Tujuan
dan Manfaat E-Commerce
Tujuan
dari suatu perusahaan menggunakan sistem E-Commerce adalah dengan menggunakan
E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efesien dan efektif dalam meningkatkan
keuntungan.
Selain
itu manfaat dari menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem
transaksi adalah sebagai berikut :
a.
Dapat meningkatkan
market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b.
Menurunkan biaya operasional (Operating Cost).
Transaksi
E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di
dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan,
dan lain-lain tidak perlu terjadi.
c.
Melebarkan
Jangkauan (global reach)
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di
dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya
hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d.
Meningkatkan Customer
Loyalty
Ini
disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara
lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal
pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih
sendiri produk yang dia inginkan.
e.
Meningkatkan
Supply Management
Transaksi
E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama
pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang
baik harus ditingkatkan.
f.
Memperpendek Waktu
Produksi
Pada
suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di
mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan
barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan
teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan
Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto
(International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic
System, 18 March 1999, London), yaitu:
a.
Ketersediaan informasi
yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga
dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b.
Globalisasi Produksi,
distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek,
sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan
melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi
dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan
yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan
membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c.
Mengurangi biaya
transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan
otomatis.
5.
Dampak
Positif dan Negatif Bagi Perusahaan yang
Menggunakan E-Commerce
a.
Dampak Positif
- Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
- Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
- Menurunkan biaya operasional(operating cost).
- Melebarkan jangkauan (global reach).
- Meningkatkan customer loyality.
- Meningkatkan supplier management.
- Memperpendek waktu produksi.
- Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
b.
Dampak Negatif
- Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
- Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
- Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
- Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
- Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
- Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
6.
Ancaman
Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats
merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan
asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang terjadi, yaitu :
a. System
Penetration
Orang-orang tidak
berhak melakukan akses ke system computer dan diperbolehkan melakukan segala
sesuatu sesuai dengan keinginannya.
b. Authorization
Violation
Pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses
sebuah sistem.
c. Planting
Memasukan sesuatu ke
dalam sebuah sistem yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang
akan datang.
d. Communications
Monitoring
Seseorang dapat
memantau semua informasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi
sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
e. Communications
Tampering
Segala hal yang
menbahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti
mengubah informasi transaksi ditengah jalan atau membuat sistem server palsu
yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan informasi rahasia mereka secara
sukarela
f. Denial
Of Service
Menghalang seseorang
dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
g. Repudiation
Penilakan terhadap
sebuah aktifitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun
tidak sengaja.
Sumber :
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar