1. Peraturan sekolah kami masuk pukul
07:15, lewat dari jam tersebut kami disuruh pulang. Mungkin jika guru piket
kami sedang “dikelilingi malaikat” kami diperbolehkan masuk dengan sedikit
peringatan pastinya.
2. “sepatu kebangsaan”
saya pribadi dan teman-teman menyebutnya dengan nama itu. Sepatu ini bisa
dibilang sebagai “pacar” setia kami, yang menemani kami selama 3 tahun lamanya.
Hampir setiap hari terkecuali hari jumat. Jika kami tidak memakai sepatu ini
sesuai hari yang telah ditentukan maka sepatu bebas kami akan diambil.
3. Topi, dasi, almamater, dan sepatu
pesat menjadi atribut wajib kami setiap hari senin, yaa
untuk upacara.
4. Memasuki lingkungan sekolah kami wajib
memakai dasi. Jangankan di dalam sekolah, saat kami masih berada dijalan menuju
gerbang pun kami sudah diteriaki oleh satpam dan guru piket “pakai
dasinya”
5. Untuk siswa cowok, rambut gondrong
menjadi sasaran empuk bagi para tim PDS dan guru piket. Sabar yaaa anggap saja
ini sebagai “cukur gratis” dengan model absurd.
6. Untuk siswa cowok, celana pensil ala-ala
the changcuters menjadi sasaran empuk berikutnya. Siap-siap gunting guru piket
akan merobek celana kalian. Anggap saja ini sebagai “vermak levis” eehhhh
salah “vermak abu-abu” maksudnya :D, gratissss lagiiii.
7. Untuk siswa cewek, rok nga to the tung “ngatung”
maksudnya . Siap-siap deh jahitan rok bawah kalian akan di robek.
8. Untuk siswa cewek, baju ketat ala-ala
penyanyi dangdut siap-siap akan dipanggil guru piket.
Mungkin
diantara dari kami ada yang pernah mengalami hal tersebut, tetapi dibalik itu
semua kami menemukan kesenangan yang mungkin tidak ada si SMA lain :
1.
“Mind Mapping”
kami menyebutnya dengan sebutan MM. Mind mapping ini di buat dengan
penuh warna seperti pelangi, entah itu “prota, promes, dan bab perbab”
inilah hal yang menyenangkan untuk kami. Minjam-meminjam spidol menjadi hal
yang lumrah, tanpa rasa pelit kami saling minjam-meminjam. Yaa paling jika ada anak yang usil, setelah meminjam spidol tidak di kembalikan, dibawa pulang. Walaupun sudah diterikai " Woyyy spidol gw balikin, jangan di embat" . Tapi yaa tetap aja ga dibalikin, besoknya baru dibalikin. alasannya beragam ada yang bilang " spidol lw kebawa sama gw"" , " spidol lw ngikut ke dalam tas gw" , " oiaa gw lupa, gw kira punya gw" , kann ngeselin.
2. “Catat Tulis Susun”
kami menyebutnya dengan sebutan CTS. Bisa di bilang juga ini semacam
rangkuman, apa yang kami dengar, baca, itulah yang harus kami catat. CTS
ini ada aturanya, kami harus memberi garis pinggir buku kami gunanya untuk
memberikan penilaian terhadap mata pelajaran tersebut, entah itu kami memahami,
mengerti, mudah, sulit, dan yang lainnya.
3. Tidak selamanya kami harus belajar di
kelas, guru membebaskan kami ingin belajar di luar kelas. Sebelumnya guru pun
bertanya kepada kami “ingin belajar dimana” biasanya
hanya ada 2 jawaban, kami menjawab “perpus buuu sambil ngadem” atau “DPR
aja buuu sekalian mejeng” atau jawaban anak konyol “dirumah masing-masing aja buu,
pulanggggg”.
Itulah SMA ku dengan segala peraturannya dan dengan segala kesenagannya.
Bagaimana dengan SMA kalian??? :D
Sumber Gambar :
Ada di sini, klik aja :D
Itulah SMA ku dengan segala peraturannya dan dengan segala kesenagannya.
Bagaimana dengan SMA kalian??? :D
Sumber Gambar :
Ada di sini, klik aja :D
"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka"
wahh, ilmu baru nih
BalasHapusUMJ Keren